Minggu, 05 Agustus 2012

MEMULAI USAHA DISTRO DAN CLOTHING

Berawal dari banyak dan beragamnya pertanyaan dari teman-teman yang mampir ke beberapa pemilik artikel yang notabennya pemilik Distro atau clothing yang sudah sukses. Walaupun saya belum sukses dan baru merintis, namun izinkanlah saya berbagi sedikit pengalaman saya Bagaimana memulai usaha distro dan Clothing. Sekali lagi tidak bermaksud untuk menggurui atau melangkahi para suhu dan master di bidang distro dan clothing.

Memuali usaha distro perlu persiapan yang serius jika hasil yang kita inginkan pun serius. Hal-hal yang perlu dipersiapkan adalah:

1.Konsep.


Konsep adalah dasar dari semua yang bakal kamu tempuh berikutnya. Dengan adanya konsep maka karakteristik dan aliranpun akan terbentuk dengan sendirinya, mulai dari desain, tempat hinga pasar. Kamu bisa mengusung konsep idealis, semi idealis atau kosep yang mengikuti mode dan permintaan pasar.


A.Konsep idealis biasanya mengusung aliran musik atau komunitas tertentu. Kelebihan mengusung konsep ini adalah konsumen dan pembeli sangat loyal, cukup dengan promosi dari mulut ke mulut atau pendekatan langsuk pada komunitas pun sudah cukup. Namun kelemahannya adalah kita membatasi segmen pasar tujuan kita khusus pada satu komunitas atau aliran tertentu.


B.Konsep semi idealis ini biasanya mengusung konsep aliran atau komunitas, namun tidak dibatasi pada aliran dan komunitas tertentu dan disajikan tidak begitu ekstrim, sederhana namun tetam memiliki pesan-pesan komunitas atau aliran.


C.konsep yang ketiga inilah yang banyak di usung oleh distro-distro pada umumnya, baik di kota-kota mode seperti bandung, Jakarta dan Surabaya maupun di Daerah-daerah( tanpa merendahkan arti dan peran Daerah ko he he he). Karena konsep ini sangat fleksibel dan cenderung berubah-ubah mengikuti perubahan mode. Bahkan tidak sedikit yang latah, akut-ikutan, bahkan mencontek konsep desain distro lain ( Produk distro dan clothing )


2.4 P


Setelah mengetaui konsep apa yang mau di usung, maka hal berikut yang harus kita ketahui adalah 4 P. APA TUH 4 P? 4P adalah Produk. Price, Place n Promotion.

A.Produk.


Maksudnya adalah kita harus mengkaji dulu produk apa saja dan seprti apa yang akan kita jual, Baik dari jenis dan kualitas produk yang akan kita jual. Dianjurkan iangan mencampur produk dproduk clothing ternama dengan yang biasa atau mencampur kualitas baik dengan yang biasa atau harga yang mahal dan yang murah, Karena akan mempengaruhi image usaha distro anda dan kepercayaan konsumen ( kalaupun anda hendak menjual beberapa prodak yang kualitas dan harga mencoloh pisahkan rak display berjauhan )

B.Price.


Setelah tau produk apa aja dan kualitas seperti apa yang akan kita jual, maka selanjutnya kita bisa menentukan kira-kira berapa harga produk yang akan kita jual dan berapa estimasi keuntungannya ( kalaw kita ga tau kualitas produk kita bagaimana kita bisa mematok harga sesui dengan kualitas agar konsumen puas )


C.Setelah menganalisis kualitas dan menentukan harga baru kita bisa menimbang-nimbang untuk menentukan tempat penjualan. Mengapa demikian? Karena jika kita menentukan harga kaos dengan harga Rp 75000 maka kita harus mencari tempat yang lokasinya straregis atau tempat yang sering dikunjungi konsumen pada tinggkat ekonomi menengah ke atas. Dan sebaliknya jika minjual produk dengan harga murah di tempat yang sering di kunjungi oleh konsumen tingkat ekonomi ke atas maka produk kita bukannya akan laku keras melainkan akan di anggap murahan, kecuali pada saat diskon ( hal ini akan saya ulas di posting berikutnya )


D.Yang berikutnya adalah promosi. Setelah analisis kualitas produk, harga dan tempat penjualan maka kita akan tau cara berpromosi dan ke segmen pasar dan kalangan mana saja produk kita akan di promosokan yang nantinya akan di jual.


Inilah hal-hal mendasar yang bersifat tehnis yang perlu teman-teman lakukan dulu jika ingin memulai usaha distro, agar usaha yang akan dirintis sukses atau tidak mengecewakan rekan-rekan sekalian. Setelah melakukan seperti ulasan di atas teman-teman bisa tau brapa modal untuk memulai usaha distro.


Untuk lebih rinci lagi akan saya bahas lagi tahap-tahap yang lebih tehnis dan strategi menjalankan usaha distro.

Bagaimana Memulai usaha Distro

Distro atau distribution store berdiri pada tahun 1996 oleh anak- anak muda di Bandung. Distro menjual barang merchandise, t-shirt, pernak pernik atau kaset album bagi anak band.
Bagi komunitas mereka pada waktu itu barang yang dijual di distro tidaklah terlalu mahal. Dengan cara memproduksi t shirt, jaket sendiri dengan jumlah terbatas. Cara pemasarannya pun melalui mulut ke mulut di kalangan sendiri hingga akhirnya ada di outlet-outlet.
Cara memulai usaha ini tidaklah terlalu sulit hanya membutuhkan kesabaran, keuletan , kerja keras dan mempunyai jaringan pertemanan yang luas. Dalam industri ini ada beberapa kategori : clothing, distro, atau kedua-duanya.
Clothing hanya memproduksi t shirt, topi, jaket, tas dan masih banyak lagi. Dan biasanya mempunyai merek tersendiri.
Distro adalah tempat berjualan hasil produksi clothing. Distro membutuhkan modal yang besar untuk menyewa tempat untuk dapat mendisplay barang-barang. Tidak hanya tempat saja yang perlu diperhatikan tapi juga letak yang strategis (mudah diakses). Desain distro harus sesuai dengan tema dan selera anak muda yang santai, funky dan cozy.
Setiap usaha pasti menginginkan keberhasilan dan menguntungkan. Untuk mencapai itu tren yang digandrungi anak muda harus diperhatikan. Juga tidak lupa kualitas bahan dan desain yang unik.
Industri sudah semakin banyak, hamper disetiap kota telah berdiri distro. Produk-produk mereka telah menyebar se Indonesia bahkan ekspor ke Australia, Singapura dan Eropa.

4 Cara Cepat Kaya di Internet

Cara 1. Membuat konten.

Content is the King. Presentation is the Queen. Konten adalah sumber dari perhatian. Perhatian mewakili keberadaan pengguna. Pengguna berarti duit. Buat konten sebanyak-banyaknya. Semakin banyak dan beragam konten yang Anda buat, semakin banyak pula pengguna yang terjaring.
Buat konten seperti artikel ini. Tulis 5 cara cepat kaya, dan pastikan 5 langkah pamungkas lainnya dijadikan konten premium yang berbayar. GigaOm saja melakukannya.

Cara 2. Kumpulkan konten.

Membuat konten sendiri terkadang susah. Nge-blog saja yang kabarnya cuma ujung dari curhat tak jelas kadang bisa buntu di tengah jalan. Bahkan ironisnya untuk membuat konten 140 karakter saja orang tak mampu — akhirnya malah ReTweet terus-menerus.
Kumpulkan konten dari internet. Konten adalah sumber dari perhatian. Perhatian mewakili keberadaan pengguna. Pengguna berarti duit. TweetMeme, Digg, Reddit adalah contoh tempat-tempat perbudakan 2.0 di mana Anda bekerja tanpa dibayar dan mereka mendapatkan keuntungan dari keringat Anda. Oh, Google bahkan lebih parah.

Cara 3. Buat Platform.

Nah, ini impian banyak orang. Bagi yang tidak berbakat membuat konten, atau bahkan tak punya kemampuan RT, ada alternatif bagi Anda untuk membuat platform. Membuat platform berarti menyediakan sarana bagi orang lain untuk bermain di atas “halaman” Anda.
Serunya, pemain ini tidak hanya menyediakan alat untuk memperbudak pengunjung lewat konsep “user generated content”. Pemain ini juga akan menjadi daya tarik bagi pengguna yang ingin mendapatkan manfaat tertentu yang tidak disediakan oleh pemain di luar halaman Anda.
Dengan keuntungan berlipat ganda lewat UGC dan penarikan pengguna ke platform kita, orang sering salah kaprah bahwa metode ini memerlukan modal besar dan tidak dapat dimasukkan dalam skema cepat kaya lewat internet. Pemikiran ini salah! Cara ini tak memerlukan banyak modal. Satu-satunya modal yang diperlukan adalah “salah langkah”. Niatkan membuat situs buku tahunan bagi sekolah Anda lalu sadarilah beberapa waktu kemudian bahwa Anda salah langkah dan ternyata situs Anda sudah berubah menjadi social network site.

Cara 4. Bermain di atas platform.

Bagi yang pengecut dan tak berani membuat platform, jangan berkecil hati. Menjadi pemain di atas platform orang lain juga bisa membuat Anda cepat kaya di internet. Kalau kata @dreampipe, bermain di platform orang lain itu enak karena kita secara tak langsung sudah diglobalisasi. Tak perlu memasarkan aplikasi sampai ke Timbuktu karena secara otomatis, orang-orang Timbuktu akan mendapatkan update bahwa ada aplikasi yang bisa mereka pakai.
Tapi Anda harus hati-hati memilih platform. Beberapa platform mungkin akan menuntut Anda untuk membayar tiket masuk. Beberapa akan paranoid untuk memastikan bahwa Anda tidak akan membuat aplikasi “amoral”. Pancing pengguna dengan aplikasi gratis yang membuat ingin tahu namun menyebalkan. Menyebalkan karena menghabis waktu berharga Anda hanya untuk menunggu (dan cara mempercepat berarti membuka dompet). Terkutuklah We Rule!!