Kebijakan
pembatasan premium memang tak berlaku bagi kendaraan roda dua alias
sepeda motor. Namun, harga bahan bakar yang tak murah tentu juga harus
dipertimbangkan bagi para pengguna motor. Terlebih bila kendaraan itu
digunakan sebagai sarana transportasi saban hari menuju tempat kerja.
Memang, pabrikan telah merancang produknya irit bahan bakar. Namun,
seiring dengan usia sepeda motor kemampuannya untuk berhemat bahan bakar
pun menurun. Lantas apa saja yang harus dilakukan bila hal itu terjadi?
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu gaya berkendara dan
melakukan pembenahan di sektor mesin dan beberapa komponen pendukung.
Berikut langkah yang harus dilakukan menurut Ujang:
1. Meningkatkan
kompresi mesin Satu hal yang patut diingat semakin tinggi kompresi
mesin maka, pembakaran bahan bakar di ruang bakar mesin makin sempurna.
Bila hal itu terjadi maka jumlah bahan bakar yang dibutuhkan juga
semakin sedikit. Tetapi ini tidak berarti harus memangkas head piston
silinder, tetapi cukup mengurangi ketebalan packing atau menggunakan
piston dengan dome tinggi,รข€� kata Ujang.
2. Atur klep
Langkah lain yang tak penting adalah mengatur posisi klep. Satu hal yang
harus diingat, jangan sampai posisi klep terlalu longgar atau terlalu
rapat. Sebab bila hal itu terjadi akan mengakibatkan tenaga motor loyo.
Cara untuk mengukur posisi klep yang pas adalah dengan menarik gas bila
dengan sedikit tarikan tenaga sudah cukup terasa berarti posisi klep
sudah pas. Dengan posisi seperti itu, maka asupan bahan bakar yang
dibutuhkan juga tidak terlalu banyak. Karena setiap kali kita menarik
gas kuat-kuat agar motor melesat, saat itu pula kucuran bahan bakar juga
banyak, terang Ujang.
3. Servis
karburator atau injektor Servis yang dimaksud tidak sekadar membersihkan
spuyer atau saluran bensin dari kotoran. Perlu juga mengatur ulang
posisi pelampung serta sekrup udara. Hal ini penting dilakukan, pasalnya
karburator merupakan peranti untuk memasok bahan bakar ke ruang bakar
mesin. Bila posisi pelampung tidak tepat, atau karburator kotor maka
pasokan juga tersendat. Saban kali kita menarik gas dalam-dalam agar
motor tidak tersendat, saat itu pula asupan bahan bakar yang disedot
ruang bakar juga semakin besar. Begitu pula bila motor telah menggunakan
peranti injektor yang disemprotkan ke ruang bakar. Atur atau setel
ulang pompa bahan bakar, bersihkan peranti itu. Semakin lancar semprotan
bahan bakar maka semakin irit pula konsumsi bahan bakar, tandas Ujang.
Tak hanya itu. Ketepatan asupan bahan bakar juga menjadikan pembakaran
di mesin makin sempurna. Dengan sempurnanya pembakaran, tenaga yang
dihasilkan juga makin sempurna. Ihwal besaran tenaga itu bervariasi.
4. Ganti atau
bersihkan busi Seperti diketahui, busi merupakan peranti untuk memantik
api atau memercikkan api yang dibutuhkan dalam proses pembakaran. Bila
percikan api tak sempurna atau busi gagal memercikkan api dengan baik,
akan terjadi gagal bakar. Setiap kali percikan terjadi dan gagal bakar,
saat itulah banyak bahan bakar yang terbakar percuma. Walhasil, jumlah
bahan bakar yang dikonsumsi pun lebih besar. Lantaran itulah, sebaiknya
membersihkan busi secara rutin dan mengatur kerapatan antara sumbu busi
dengan kepala busi (yang ada di bagian pangkal busi). Bila busi sudah
tak layak sebaiknya diganti, lebih baik mengeluarkan biaya sekali
ketimbang boros bahan bakar setiap hari.
5. Cermati
posisi kanvas rem Tanpa disadari dan diketahui pemilik motor, mekanik
dengan tanpa sengaja memasang kanvas rem yang terlalu rapat dengan
sepatu rem. Akibatnya, di antara kedua benda itu seolah menempel atau
menjadikan motor dalam posisi mengerem. Akibat posisi seperti itu, maka
tenaga yang dibutuhkan motor untuk melaju juga semakin besar. Pasalnya,
motor dalam posisi direm, tetapi pengendara menarik tuas gas dengan
keras. Walhasil, pasokan bahan bakar yang dibutuhkan mesin juga makin
banyak, motor pun menjadi boros.
6. Ubah gaya
berkendara Tanpa disadari para pengendara motor kerap menggeber motornya
dalam kecepatan tinggi lalu tiba-tiba mengerem alias berkendara dalam
kecepatan tidak konstan. Tahukah Anda bahwa menggeber motor kemudian
mengerem dan langsung tancap gas menjadikan asupan bahan bakar juga
makin besar? Begitu pula dengan kebiasaan menarik tuas gas
berulang-ulang dengan keras (bahasa awamnya blayer). Hal itu perlu
dihindari, pasalnya setiap kali Anda menarik gas, saat itu pula asupan
bahan bakar ke ruang bakar juga bertambah besar. Cara salah lainnya yang
perlu dihindari adalah sering main selip kopling, tandas Ujang. Lakukan
tarikan gas secara perlahan dan konstan saat ingin meningkatkan
akselerasi motor,. Posisikan persneling di posisi yang tepat sesuai
dengan kecepatan dan putaran mesin saat motor melaju. Selain itu hindari
pemakaian aksesori yang berbobot berat dan tidak perlu atau tidak
memiliki fungsi penting. Karena, semakin berat beban motor maka tenaga
yang dibutuhkan motor untuk melaju juga semakin besar. Makin besar
tenaga yang dibutuhkan berarti, semakin besar pula bahan bakar yang
dikonsumsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar