Motor matik saat ini sedang digandrungi masyarakat. Jalanan yang makin
macet membuat para rider beralih dari motor bertransmisi manual, seperti
motor bebek dan sport, ke transmisi otomatis.
Sayangnya mesin matik masih menuai sejumlah kelemahan, seperti borosnya
bahan bakar dan tenaga yang tak cukup besar, sehingga sulit diajak
berlari kencang.
Nah, dengan sejumlah rekayasa, ternyata motor matik bisa kencang dan
irit bahan bakar. Berkut tips dari Heri, montir di Bengkel Rezeki Motor
di jalan Palmerah Utara, Jakarta:
Pertama, bersihkan kaburator secara rutin, minimal sebulan sekali.
Karburator mengatur suplai bahan bakar ke ruang bakar, sehingga perlu
bersih. Saat karburator kotor akan membuat suplai bahan bakar tersendat.
Kedua, ganti oli mesin motor secara berkala dengan jarak tempuh kurang
dari 3.000 km. Dengan mengganti oli, komponen yang saling bergesekan
tidak cepat aus yang bisa mengurangi kecepatan. Penggantian oli juga
akan membuat performa mesin tetap bagus dan halus.
Ketiga, gunakan bahan bakar dengan oktan tinggi, seperti Pertamax maupun
Shell Super. Dengan oktan tinggi, bahan bakar cepat meletup dan
terbakar sempurna. Selain itu oktan tinggi juga tak banyak menimbulkan
kerak pada mesin.
Agar konsumsi bahan bakar lebih irit, Heri mengatakan pengendara tidak
menghentakkan gas. Putarlah gas seperlunya dan kurangi pengereman.
Setelah motor matik Anda lebih irit, pasti ingin merasakan bagaiamana
cara berlarinya? Berikut tips membuat motor matik bisa berlari kencang.
Pertama mengganti roller pada bagian dalam Continuously Variable
Transmission (CVT), karena dengan mengganti roller performa tarikan akan
lebih bertenaga. Gantilah dengan roller standar, misalkan roller yang
digunakan 11 gram, maka Anda ganti menjadi 10 gram.
Roller ini berguna untuk memberikan tekanan keluar pada variator,
sehingga dimungkinkan variator dapat membuka dan memberikan perubahan
lingkar diameter lebih besar terhadap belt drive sehingga motor dapat
bergerak.
Kedua, bersihkan busi, dengan begitu pada sektor pengapian akan lebih
sempurna, sehingga pembakaran di ruang mesin menjadi lebih baik karena
kualitas percikan busi meningkat.
Ketiga, mengganti fanbelt dengan ukuran yang lebih tebal dan keras, hal
tersebut dapat membuat tarikan lebih responsif.
Keempat, mengganti koil, hal ini guna memberikan percikan api yang lebih
maksimal pada pengapian.
Kelima, ganti CDI. Meski CDI standar bawaan pabrik sudah baik, ada
baiknya diganti dengan merek lain yang lebih mendongkrak performa.
Keenam, kurangi bobot berlebihan, hindari pemakaian aksesoris berlebihan
yang dapat membuat motor butuh tenaga lebih besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar