Minor Fighter Purwokerto
Soal modifikasi, inspirasi dan ide liar Agus Djanuar seperti nggak ada habisnya. Honda Tiger lansiran tahun 1995 miliknya terhitung sudah sepuluh kali mengalami evolusi modifikasi. Konsep Streetfighter Europan Style (SES) masih jadi acuan kepala suku X-K Bike Design. “Bagiku, konsep motor SES ya.. harus bener-bener tampil sangar, simple juga sedikit radikal.” Buka ayah dari Elva ini.
Liat nih Tiger, rangka belakangnya di cukur habis-habisan oleh tangan dingin Agus DJ diganti pipa ukuran 22,4 mm dengan panjang 40 cm. “Konsep motor Street Fighter lebih afdol jika pake jok single seater,” terang Agus. Sementra tangki bensin nyontek model Cagiva Mitto yang dipotong 10 cm. Motor terlihat kian berotot setelah dipasang delta box jiplakan honda CBR berbahan fiberglass. Makanya motor jadi kelihatan pendek banget.
Turun ke bagian kaki-kaki, pecandu berat rokok Lucky Strike ini pilih up side down dan swing arm milik Suzuki GSX 400. Ubahan terakhir, lubang gas buang alias knalpot diplintir trus mufflernya dibikin dua en nyembul mersis dibawah jok pengendara.
Aura motor petarung jalanan sudah terlihat kelita setang bapalngpun terpasang. Modif Minor Fighter memang kurang afdol kalo belum dipasang setang baplang yang menjadi ciri khas MFMC (Minor Fighter Mother Chapter).
DATA MODIFIKASI :
Monoshok ................ : GSX 400
Swng arm ................ : GSX 400
Ban depan ............... : Metzeler 110/70-17
Ban belakang ............ : Battlax 180/55-17
Setang .................. : Pipa 80 cm ( Setang Baplang )
Delta box ............... : Honda CBR
Knalpot ................. : Custom
Tangki .................. : Handmade
Lampu depan ............. : Hoda karisma
Lampu belakang .......... : Cagiva Planet
X-K Bike Design ......... : 0816-6929-64
Pengalaman pernah tinggal di Jepang membuat Deny melampiaskan kekangenannya pada Honda Tiger 2003 miliknya. Dari semua yang ada di negeri Matahari Terbit itu, ia terkesan dengan Yakuza. Gerombolan mafia yang doyan main potong. “Pilih tema itu, pokoknya Jepun dan gahar,” bilang Deny.
Kebetulan Agus Djanuar, sang builder yang doyan potong bodi motor, pas menerima tawaran dari Deny. “Motor ini nggak dipotong habis sasis jadi buntung lantaran si empunya ingin tetap bisa dipakai boncengan,” papar Agus. Malah Agus menyisipkan sedikit cita rasa Eropa.
Kombinasi ini terlihat pada sepatbor depan dan sayap tangki yang berdesain lancip berkiblat ke Jepang. Sedang unsur Eropa tampak pada lekuk-lekuk halus namun dinamis.
Pembentukan berikutnya pada pembentukan deltabox. Sengaja oleh Agus dikasih deltabox agar nyambung dengan desain sayap tangki, tidak bikin lancip. Demikian alasan Mr. DJ – biasa Agus disapa, meski tidak pernah main DJ.
Begitu juga buntut belakang, ekor double seater ini seirama dengan bagian depan yang punya lekuk sederhana. Manis disandingkan lampu variasi dan punya bentuk nungging dengan pemotongan sasis mulai center backbone. Gantinya dikasih sasis baru dengan pipa sebagai dudukan bodi belakang.
Kaki-kaki juga dikasih kombinasi Asia Eropa. Kaki depan dijejali komponen dari Timur, mulai sokbreker depan terbalik atau upside down, pelek hingga perangkat deselerasi atawa rem comot Suzuki GSX750. Terakhir, buritan dijejali swing-arm Cagiva Mito kombinasi pelek Honda CBR400 dan monosok Kawasaki ZXR1000.
Satu hal yang patut diacungi jempol dari garapan Agus, yakni setang custom yang lebarnya 80 cm ada spion dan seinnya. Di sini, safety masih diperhatikan oleh Agus. “Material menggunakan pipa bulat berdiameter 22,4 mm,” jelas Agus yang bos rumah modifikasi X-K Bike Design itu.
DATA MODIFIKASI :
Ban depan ............... : Battlax 120/70-17
Ban belakang ............ : Battlax 160/60-17
Pelek depan ............. : GSX750
Pelek belakang .......... : CBR400
Setang .................. : Pipa 80 cm ( Setang Baplang )
Knalpot ................. : Custom
Tangki .................. : Handmade
X-K Bike Design ......... : 0816-6929-64
Anjing jenis bulldog kalau dilihat dari depan tampangnya jelek banget, tetapi terkesan galak. Nah, Agus Djanuar dari rumah modifikasi XK Bike Design Purwokerto, Jawa Tengah, telah memodifikasi Honda GL Pro 1997 berparas bulldog.
Kebayang dong kalau ditatap dari depan sampai ke samping kesangarannya. "Bertema bulldog dengan ciri penuh di depan dan minimalis di belakang," jelas Agus. Boleh jadi, karyanya itu sebagai virus baru di 2009.
Perombakan GL Pro dilakukan oleh kru XK Bike Design, Wawang Cool, yang sudah ngelotok di soal permak bodi dengan bahan fiberglass. Hebatnya, karyanya itu gabungan bulldog dengan streetfighter West Jateng Style (WJS). Di sini ditonjolkan bentuk dan guratan runcing sebagai tekstur kontur. Ciri utamanya, tegas Wawang, kontur menyiku dan cenderung lancip serta shroud yang penuh menutupi bodi hingga ke arah depan.
Ciri kental WJS berupa tangki kecil masih kuat menempel di GL Pro. Menariknya, desain penyimpan bahan bakar ini unik, yakni ada cula seperti pada badak. Lebih spesifiknya, seperti pegangan tangan pada kuda rodeo. Pada tangki itu bukan sekadar variasi, fungsinya sebagai corong filter.
Apa tidak mengganggu saat berkendara. Justru, dengan memakai setang model lurus yang panjang hanya 80 cm, lebih mudah handling-nya. Materialnya menggunakan Indonesian Steel Tube Work.
Kreasi menarik lainnya, coba lirik lampu belakangnya. Dengan buntut yang pendek menjadi manis dipakai lampu dari Honda CS-1 yang cocok dan pas. Bukan sekadar pemanis saja, tetapi tetap fungsional dan punya estetika. Sayangnya, bulldog GL Pro ini berubah sifat menjadi egois, tanpa bisa membawa penumpang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar