Mau pasang lampu HID (High Intensity Discharge)? Baca dulu yang satu ini buat panduan.
Ukuran temperatur warna cahaya, dinyatakan dalam satuan derajat Kelvin (K). Makin besar derajat Kelvin, warna obyek semakin putih. Sebaliknya, jika semakin kecil Kelvin yang diusung, maka terlihat makin kuning. Biasanya, untuk HID aplikasi mulai dari dari 2.000K hingga 12.000K. Tapi, umumnya dari 3.000 - 10.000K yang paling sering dipakai.
Beda angka tentu bakal beda pula ‘wujud’nya. Lampu 35 watt dengan derajat 2.000 K berwarna agak kemerahan atau orange. Lalu, kisaran 3.000 - 4.000K, warnanya jadi kuning keemasan.
Pada 5.000K, akan berwarna kuning terang. Dan, di 6.000K, berubah warna putih. Sedangkan pada 7.000 - 8.000K, warna berubah menjadi putih kebiruan.
Ukuran temperatur warna cahaya, dinyatakan dalam satuan derajat Kelvin (K). Makin besar derajat Kelvin, warna obyek semakin putih. Sebaliknya, jika semakin kecil Kelvin yang diusung, maka terlihat makin kuning. Biasanya, untuk HID aplikasi mulai dari dari 2.000K hingga 12.000K. Tapi, umumnya dari 3.000 - 10.000K yang paling sering dipakai.
Beda angka tentu bakal beda pula ‘wujud’nya. Lampu 35 watt dengan derajat 2.000 K berwarna agak kemerahan atau orange. Lalu, kisaran 3.000 - 4.000K, warnanya jadi kuning keemasan.
Pada 5.000K, akan berwarna kuning terang. Dan, di 6.000K, berubah warna putih. Sedangkan pada 7.000 - 8.000K, warna berubah menjadi putih kebiruan.
Nah, bohlam berderajat 10.000K dengan 35 watt, warnanya biru terang.
Sedang jika diganti 55 watt, warna berubah agak keunguan. Dari semuanya,
terlihat jelas yang beda ada di warna cahaya.
“Sekarang, yang lagi jadi favorit 8.000 Kelvin. Warnanya putih terang kebiruan. Padahal, lampu ukuran itu kurang baik pada saat hujan,” tutur Gunawan selaku partner di BullAES.
Menurut Gunawan, lampu yang pas buat harian itu di kisaran 3.000 dan 4.300K. “Enak buat segala cuaca. Karena kurang lebih cahayanya sama dengan bohlam standar, jadi pas,” tambahnya.
Yup, meski warna cahaya hampir sama dengan lampu bawaan motor, tetapi jelas lebih terang dan safety. Beda dengan warna putih. Jika riding di hujan atau berkabut, pancaran cahayanya akan sama dengan kabut ataupun air hujan. Seolah, cahaya lampu diserap keadaan sekitar. Hal ini, berbeda dengan warna kuning. Warna cahaya ini akan bisa nembus, lantaran warnanya yang kontras. Warna biru sendiri, kurang terlihat jelas pada situasi tersebut.
Nah, gimana kalau ingin tambahkan terangnya? Pakai ballast 35 watt, tetapi dinaikkan menjadi 55? Bisa-bisa aja bro. Hanya kelemahannya, usia bohlam jadi lebih cepat aus. Kalau biasanya standar pabrikan 3.000 jam, ini paling hanya bertahan 1.500 hinga 2.000 jam saja.
“Sekarang, yang lagi jadi favorit 8.000 Kelvin. Warnanya putih terang kebiruan. Padahal, lampu ukuran itu kurang baik pada saat hujan,” tutur Gunawan selaku partner di BullAES.
Menurut Gunawan, lampu yang pas buat harian itu di kisaran 3.000 dan 4.300K. “Enak buat segala cuaca. Karena kurang lebih cahayanya sama dengan bohlam standar, jadi pas,” tambahnya.
Yup, meski warna cahaya hampir sama dengan lampu bawaan motor, tetapi jelas lebih terang dan safety. Beda dengan warna putih. Jika riding di hujan atau berkabut, pancaran cahayanya akan sama dengan kabut ataupun air hujan. Seolah, cahaya lampu diserap keadaan sekitar. Hal ini, berbeda dengan warna kuning. Warna cahaya ini akan bisa nembus, lantaran warnanya yang kontras. Warna biru sendiri, kurang terlihat jelas pada situasi tersebut.
Nah, gimana kalau ingin tambahkan terangnya? Pakai ballast 35 watt, tetapi dinaikkan menjadi 55? Bisa-bisa aja bro. Hanya kelemahannya, usia bohlam jadi lebih cepat aus. Kalau biasanya standar pabrikan 3.000 jam, ini paling hanya bertahan 1.500 hinga 2.000 jam saja.
Buat urusan harga, ballast HID 35 watt dijual Rp 150 ribu. Sedangkan kalau pengen pakai 55 watt, dipatok harga Rp 400 ribu. Itu belum termasuk lampu. Biasanya, semua produk juga ada garansi 6 bulan. Rusak, ganti baru. (www.motorplus-online.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar