Rabu, 27 November 2013

Combi Brake Universal Ala Adi Sutisno Bisa Buat Semua Skutik

Hingga saat ini, memang baru Honda yang punya teknologi pengereman ganda alias combi brake system (CBS). Yakni pada skutik terbarunya; Vario Techno. Teknologi ini dirasakan sangat membantu rider pemula yang belum paham betul cara mengoperasikan rem yang ideal.

Terutama ketika harus mengombinasi antara rem depan dengan rem belakang waktu melakukan pengereman mendadak maupun kala ngerem di tikungan.

Namun bagi pemilik skutik selain Vario Techno tak perlu cemburu. Untuk Vario biasa, toh bisa mengaplikasi perangkat CBS Vario Techno. Lantas bagaimana dengan skutik lain kayak Yamaha Mio, Nouvo, Suzuki Spin, Skywave, Skydrive dan merek non Jepang lain?

Nah, belum lama ini salah satu spesialis skutik yang bermarkas di Jl. Mawar, Rempoa, Bintaro, Jaksel, yakni XSpeed Matic (XSM) berhasil merancang sistem pengereman senada yang bisa diaplikasi pada skutik apa pun.

Memanfaatkan master rem belakang motor sebagai penggerak rem cakram depan Konektor untuk menghubungkan kabel belakang standar dengan kabel penggerak master CBS

“Namun cara kerjanya berbeda dengan CBS keluaran Honda. Kalau punya Honda pakai sistem mekanis, maka bikinan gue kerjanya secara hidraulis. Mengandalkan master rem belakang motor lain,” bilang Adi Sutisna, bos XSM.

Selain itu, menurut Adi cara pemasangannya pun plug and play. “Tidak perlu mengubah apa-apa. Tinggal pasang doang. Karena sudah ada braket maupun konektornya. Baik itu kabel maupun slang rem tambahan untuk perangkat ini,” tambahnya.

Ia mengaku CBS universal rancangannya ini sudah menjalani trial and error pada Vario 2008 miliknya selama hampir satu tahun dengan dibawa jalan di berbagai kondisi jalan sejauh 35 ribu km.

“Sampai saat ini belum ada kendala sama sekali. Malah meski kampas rem belakang mulai tipis (pengereman tuas rem belakang jadi makin dalam), komposisi atau persentase pengereman depan tak berubah sama sekali. Beda dengan CBS Vario Techno yang otomatis akan berubah begitu kampas rem belakang mulai tipis,” terangnya.

Oh iya, Adi menerapkan komposisi pengereman 30% untuk bagian depan dan 100 persen untuk belakang (tuas rem kiri ditekan penuh). Karena dari riset yang ia lakukan, persentasi tersebut dianggap paling ideal untuk pemakaian ban berukuran apa saja.

Saat ini CBS buatannya sedang dalam proses hak paten. “Mudah-mudahan Januari ini hak patennya keluar,” harapnya. Jadi, hati-hati saja untuk yang hendak menirunya.

Nah, buat yang ingin mengaplikasinya di skutik kesayangan, harap bersabar dulu ya. Karena kata Adi, ciptaannya ini baru akan diproduksi massal Januri 2010, sembari menunggu hak ciptanya keluar.

“Tapi untuk yang mau pesan, bisa order dari sekarang. Harganya di bawah Rp 1 juta (kalau perangkat CBS Honda di atas Rp 1,2 juta) dan ada garansi selama 1 tahun,” tukasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar