Rabu, 27 November 2013

Motor Hidrogen Reaksi Air Dan Udara



Komponen pendukung motor Hidrogen

Anak bangsa juga sudah bisa bikin motor energi alternatif canggih. Pakai bahan bakar hidrogen yang banyak dikandung alam. Hidrogen mudah didapat dari kandungan air atau H2O.

Itu konsep Ganesha Tri Chandrasa dan Tjutjuk Ismujanto dari Balai Besar Teknologi Energi BPPT membuat motor hidrogen. Bersama Eniya Listiani Dewi dari Pusat Teknologi Material BPPT yang menyuplai bahan baku. Temuan mereka dipublikasikan pertengahan 2009 lalu dan muncul di MOTOR Plus.

Mesin yang memanfaatkan hidrogen ini disebut juga fuel cell. Fuel berati bahan bakar dan cell yaitu lapisan. Seperti sel aki yang bertumpuk dan berjajar itu. Cell sebagai tempat mengubah hidrogen dan oksigen jadi energi listrik. Dari proses elektrokimia gas hidrogen (H2) dan oksigen (O2).

Cara kerjanya, pertama hidrogen dimasukkan ke dalam tabung atau tangki NiMH (nickel metal hybrid) buatan Amerika. Tabung ini muat 740 liter hidrogen bertekanan 150 psi. Padahal kalau dilihat kalau diisi air paling muat 1 liter. Bisa muat banyak karena hidrogen bisa ditekan.

Dari tabung ini, hidrogen disalurkan menuju safety control hidrogen. Dan diteruskan lagi menuju PEMFC (Polymer Electrolyte Membrane) atau fuel cell. Bersamaan, dipompakan juga oksigen murni atau O2. Disedot dari udara luar dengan bantuan pompa.

Dalam tabung yang terdapat sel itu hidrogen dan oksigen direaksikan. Hasilnya berupa energi listrik, air dan panas yang dibuang ke luar.

 Basicnya dari motor listrik biasa

Pada fuel cell yang dipasang di skubek listrik percobaan ini, menghasilkan tegangan 48 volt 500 watt. Voltase yang dihasilkan sesuai permintaan motor listrik atau dinamo di roda.

Guna mengatur kecepatan laju motor, diperintah grip gas seperti di motor pada umumnya. Pengatur speed diolah Speed Controller (DC Chopper 48 VDC). Tinggal putar grip gas, didapat kecepatan naik atau turun. Maksimal 45-50 km/jam

Tapi, buat kelistrikan lainnya macam lampu dan klakson harus dikonversi agar tegangannya jadi 12 volt. Untuk itu perlu DC converter.

Jadi, pada dasarnya motor hidrogen ini tetap seperti motor listrik. Energi listrik diperoleh dari air dan udara yang direaksikan. Bahkan skubek ini juga bisa dibilang hybrid elektrik, jika hidrogen habis, bisa ganti pakai aki.

Ketika motor berhenti, aki litium bisa dicharge. “Pas di lampu merah dan roda tidak berputar misalnya. Energi listrik dari hidrogen bisa disuplai untuk mengecas aki,” jelas Ganesha ketika itu.

Kesimpulannya, pemikiran brilian ini tinggal ditindaklanjuti. Apalagi harga komponen untuk membuat motor hidrogen sudah murah juga bisa pesan ke China.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar