Rabu, 27 November 2013

Yamaha Mio, Edan, Lebih Cepat Lagi


Yamaha Mio 2009 milik Vincent dari Vincent’s B-Nana Racing Gallery Team kini tercepat. Turun di kelas matik s/d 300 cc waktunya 07.086 detik. Mio dibetot Ayip Rosidi itu paling cepat dari semua kelas yang dilombakan di Nite Battle Pertamina Enduro-KYT Drag Bike dua minggu lalu.

Lebih cepat dari Yamaha Mio Imam Ceper asal Tomo Speed Shop yang ditulis minggu lalu. Waktunya 07,166 detik.

Salah satu faktor gaya joki saat start mesti smooth. “Sehingga roda belakang enggak liar penyebab konsentrasi hilang dan turun rpm,” ungkap Denny Helen alias Otoy, mekanik B-Nana Racing.

Diakui tunner dari Jl. Pademangan II, No. 131C, Jakarta Utara, skubek garapannya memang rancangan mekanik Thailand. Tapi, saat main di sini, speknya mesti diturunkan karena menurut Otoy ubahannya terlalu extreme hingga berisiko motor nggak tahan lama juga cepat jebol.

Bagian mesin yang perlu di revisi kata Otoy adalah kompresi. Jika awalnya tinggi, piston LHK diameter 66 mm itu dibikin mendam sekitar 2 mm dengan menambah pakai aluminium tebal 3,5 cm di bawah silinder blok.

“Ketebalan paking menyesuaikan ubahan stroke 86 mm setelah pen piston ganti diameter 16 mm lebih dulu dan digeser 6,5 mm pada di kruk-as. Caranya lubang asli ditutup lalu dibikin ulang lebih maju,” lanjut Otoy yang hanya menyebut setang piston pakai motor sport Suzuki.

Selain kompresi, gas bakar dari karbu PE reamer 32 mm, setingan spuyer 45/130. Debitnya diatur kem Thailand yang durasinya lebih sempit. Kata pria berperawakan kecil ini, pinggang bubungan kem dibikin jadi 17,5 mm dari aslinya 19 mm. Namun tinggi bubungan tetap dipertahankan yaitu 26 mm.

Rangka Lebih Panjang

Salah satu pendukung skubek Mio tim B-Nana Vincent’s MC Racing melesat lebih cepat, terbukti ada pada rangka alumunium yang dipakai model terbaru. Katanya sih lebih panjang dari terdahulu.

“Memang sih lebih panjang beberapa cm dari yang terdulu. Makanya enggak perlu lagi tuh pasang undur-undur. Tapi, tingginya tetap, meskipun proses bongkar karburator yang sekarang menjadi lebih rumit,” ungkap Denny Helen alias Otoy, mekanik B-Nana Racing.

Disebutkan Otoy juga bahwa perubahan paling detail dapat dilihat pada bagian rangka dekat komstir hingga ke tengah. Bentuknya sekarang lebih turun dan juga sudah diperkuat konstruksinya. Ubahan itu seakan membuat posisi joki jadi makin rata dengan motor saat dipacu.

Dengan ubahan ini pun memaksa gaya joki mengubah posisi atau gaya saat start. “Kalau dulu, kaki kanan biasa ke belakang seperti akan menahan motor. Tapi, sekarang kedua kaki mesti di depan dan posisi badan lebih merunduk,” wanti Otoy yang pernah jajal langsung skubek ini di Thailand.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar