Rabu, 27 November 2013

Tren Lampu Proyektor Motor, Maksimalkan Tampilan dan Sorotan!


Jakarta - Tren lampu proyektor tengah happening diaplikasi pada motor, baik jenis sport, matik maupun bebek. Ketimbang hanya mengandalkan bohlam HID maupun Halogen, instalasi proyektor yang diambil dari lampu mobil ini dapat memaksimalkan sorotan cahaya jadi terfokus. Tentunya tampilan tunggangan juga jadi beda.

Di kalangan modifikator atau spesialis pembuat proyektor pada batok lampu motor ini, ada dua jenis lampu proyektor yang kerap diaplikasi. Yakni copotan mobil atau disebut OEM (Original Equipment Manufacturer) dan produk aftermarket yang datang dari Taiwan dan Cina. Nah, kedua jenis ini memiliki konfigurasi dan fitur yang berbeda.

Double proyektor bi-xenon di Honda Vario ini masih bisa memfungsikan lampu dim (lampu jauh) – kiri. Proyektor OEM bisa di-custom seperti produk aftermarket – kanan

Yaitu, desain proyektor dan ukuran lensa produk OEM berbeda dengan aftermarket. “Selain itu, lampu proyektor OEM umumnya punya usia pakai lebih lama ketimbang produk aftermarket,” bilang Ricky Roland dari Yotoda Motor.

Untuk proyektor OEM, umumnya mengandalkan copotan atau limbah mobil. Biasa eks-lampu Toyota Camry, Daihatsu Terios, Toyota Rush, Toyota Alphard, Honda New C-RV, Suzuki Grand Vitara, Mercedes-Benz, Suzuki Grand Vitara, Nissan X-Trail, Nissan Murrano atau Lexus RX330.

Dari sejumlah proyektor mobil tersebut bisa diaplikasi jadi single proyektor dan double proyektor di motor. “Untuk single proyektor berarti hanya pakai satu proyektor, sedangkan double berarti dua buah proyektor,” terang Albert alias Jungkiwenas yang memfokuskan diri sebagai spesialis lampu proyektor di Jln. Jelambar Selatan, No. 17, Jakbar.

Lalu, tidak semua proyektor copotan telah bi-xenon atau menganut sistem hi-low layaknya produk aftermarket. “Umumnya hanya mobil-mobil keluaran terbaru saja yang sudah bi-xenon. tapi jangan kuatir, proyektor mobil konvensional bisa diakali jadi bi-xenon alias bisa ngedim. Caranya menambahkan pelat solenoid sebagai relay mekanis lampu hi-low,” timpal Pak Wiet yang buka bengkel di Jln. Palmerah Barat, Jakbar.

Pilihan proyektor copotan mobil cukup beragam (kiri). Produk aftermarket didominasi dari Taiwan dan Cina (kanan)

Biar tampilan tambah keren, aksen angel eyes juga dapat diinstalasi di proyektor OEM. Yakni dengan memanfaatkan angel eyes kit.

“Angel eyes kit tersedia dalam satuan panjang 3 cm hingga 21 cm, tinggal disesuaikan kebutuhan. Jenis bohlamnya pun beda, yakni pakai bohlam CCF (Cold Cathode Florescent) yang cukup awet dipakai,” ungkap Wira Sentosa dari Sacs Asia Jaya Motor di Jln. Pondok Gede Raya, Bekasi.

Sedangkan proyektor aftermarket, umumnya dijual sudah tinggal pasang dengan dilengkapi ballast untuk HID, kabel kit dan inverter buat lampu angel eyes.

“Varian dari proyektor dipisahkan atas beberapa generasi. Yakni Gen 1, Gen 2, Gen 3 dan langsung Gen 5. Gen 4 terbilang produk gagal dan jarang lagi beredar di pasaran,” urai Pak Wiet.

Pola pemasangan proyektor aftermarket lebih mudah ketimbang OEM. Hal ini berkat perbedaan fitting dibokong proyektor aftermarket yang telah menggunakan sistem ulir atau drat.

“Sehingga coakan batok lampu standar tidak perlu lebar-lebar dan drat tersebut cukup kuat memegang proyektor,” imbuh Pak Wiet lagi.

Data tersebut diambil dari motorplus.otomotifnet.com 

 Tabel Harga:

 Sacs Asia Jaya Motor

 Single proyektor OEM: Rp 1–1,5 juta

 Single proyektor Aftermarket (Bi-xenon): Rp 1,2–1,5 juta

 Single proyektor OEM (Bi-xenon): Rp 1,5–2 juta

 Jungkiwenas

 Single proyektor OEM (Bi-xenon): Rp 1,5–2 juta

 Single proyektor Aftermarket (Bi-xenon): Rp 1,2–1,5 juta

 Double proyektor (Bi-xenon) OEM: Rp 3,5 juta

 Double proyektor (Bi-xenon) Aftermarket: Rp 2,5 juta

 Pak Wiet

 Double proyektor (Bi-xenon, include HID, batok lampu) OEM: Rp 3–5 juta

 Single proyektor (Bi-xenon, include HID) Aftermarket: Rp 1,2–1,5 juta

 Double proyektor (Bi-xenon, include HID): Rp 1,5–2,1 juta

 Yotoda Motor

 Single proyektor (Bi-xenon, include HID) Aftermarket: Rp 1,2–2,5 juta

 Double proyektor (include HID) OEM: Rp 1,5–2,1 juta

 Double proyektor (Bi-xenon, include HID) OEM: Rp 3–4 juta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar