Sukses menemukan roh sejatinya, Timboel Garage Bali sukses menabur
sensasi atas karya teranyarya. Mengusung basis Honda Astrea 800
kesayangan Trio Jumiwa 87 Ubud Bali, gerai kustom yang dipresideni Ida
bagus Teja Jumiwa 87 dan terhitung masih seumur jagung ini beneran
sanggup mencetuskan ide-ide inovatif haluan modif retro old school. |
tito
KONSEP BOARDTRAKER
Sebelumnya, Astrea ini udah dikustom keren bergenre choppy cub oleh Trio. Namun seiring makin boomingnya aliran choppy style di ranah Bali, owner Made Jony Gallery di Jl.Raya Goa Gajah, Teges Kangin, Peliatan, Ubud-Bali ini gerah mengkonsep ulang sosoknya biar tetap tampil beda. “Pengen melebur maraknya trend racing style ke dalam basis aliran retro, so, board tracker lah jawaban jitunya,” sambut Teja diamini anggukan Trio.
INSPIRASI RETRO MAGZ MANCA
Berburu desain anyar atas konsep board tracker, Teja yang dikawal punggawa setianya, Jix “Mesin Bubut” berkolaborasi menggali inspirasi yang akhirnya sukses mereka dapatkan di sebuah majalah retro keluaran manca. “Keren cuy, board tracker disusupi roh hot rods,” girangnya.
INOVASI SUSPENSI PLUNGER
Beneran inovatif, rangka monokoknya dipapras tail fendernya en disetting buntung bercoakan cekung di area seaternya. Lantas dipasanglah frame tambahan yang difungsikan layaknya tail frame rigid melengkung. Namun ternyata tail frame ini disiapkan sebagai braket selongsong pipa yang dimanfaatkan untuk mencekam sepasang sok buritan tegak yang meredam ayunan swing arm orsi. “Sepintas aku konsep layaknya sok plunger motor BMW R-25,” bisik Teja.
FORK GIRDER
Tak kalah keren, anjungan depan ikutan dikreatifi dengan berperedam kejut anyar konstruksi girder fork alias fork cangkrang. “Sepasang arm diayun dua pasang link arm plat yang ayunannya ini diredam suspensi keong eks. per jok Harley klasik,” imbuh Jix. Doi pun lantas memasang stang drag style berposisi drop bar untuk mengejar ergonomi racing riding position merunduk.
KAKI-KAKI BIG SPOKE
Dukung aura old school, pasangan kaki-kaki dikonsep bobber bareng gawangan karet ban 18” berkembang klasik. Keduanya mencekik pelek almu yang dipancang big spoke custom made hasil modifikasi besi beton neiser yang dibuatkan ulir senai dan dikencangi mur jeruji hand made dari mur pengencang silinder engine 2 tak. “Biar macho, pasangan tromolnya aku sumbang tromol gede hasil modifikasi tromol Ninja,” terang Teja.
DETAILISASI HOT RODS
Sempurnakan konsep, aksen utama hot rods mulai ditabur, salah satunya dengan pembuatan tail fender duck tail unik menyatu roda buritan. Lantas total body disembur warna Army green berpemanis stripping gold. Dapur pacu ikutan dijahili pula pemanis ukiran grafir mengandalkan mesin bor tune manual. “Aksi pamungkasnya, aku kasih mandat untuk menebar detail asesso kuningan di sekujur body biar roh retro hot rodsnya tampil menawan,” puas Trio.
SPEK CUSTOM
PELEK : Champ 185x18, TROMOL : Ninja Custom, STANG : Custom TG, SOK BLK : Yaaha Alfa Custom BMW R25, BAN : Swallow 300/90-18, CAT/CLEAR : Spies Hecker, TOTAL : Rp.10 Jt, BUILDER : Timboel Garage, Jl.Kampus Ngurah Rai No.21, Penatih-Denpasar Timur by Ida Bagus Teja (085936130096, PIN BB : 261C9236), OWNER : Trio Jumiwa 97 (08970909000)
KONSEP BOARDTRAKER
Sebelumnya, Astrea ini udah dikustom keren bergenre choppy cub oleh Trio. Namun seiring makin boomingnya aliran choppy style di ranah Bali, owner Made Jony Gallery di Jl.Raya Goa Gajah, Teges Kangin, Peliatan, Ubud-Bali ini gerah mengkonsep ulang sosoknya biar tetap tampil beda. “Pengen melebur maraknya trend racing style ke dalam basis aliran retro, so, board tracker lah jawaban jitunya,” sambut Teja diamini anggukan Trio.
INSPIRASI RETRO MAGZ MANCA
Berburu desain anyar atas konsep board tracker, Teja yang dikawal punggawa setianya, Jix “Mesin Bubut” berkolaborasi menggali inspirasi yang akhirnya sukses mereka dapatkan di sebuah majalah retro keluaran manca. “Keren cuy, board tracker disusupi roh hot rods,” girangnya.
INOVASI SUSPENSI PLUNGER
Beneran inovatif, rangka monokoknya dipapras tail fendernya en disetting buntung bercoakan cekung di area seaternya. Lantas dipasanglah frame tambahan yang difungsikan layaknya tail frame rigid melengkung. Namun ternyata tail frame ini disiapkan sebagai braket selongsong pipa yang dimanfaatkan untuk mencekam sepasang sok buritan tegak yang meredam ayunan swing arm orsi. “Sepintas aku konsep layaknya sok plunger motor BMW R-25,” bisik Teja.
FORK GIRDER
Tak kalah keren, anjungan depan ikutan dikreatifi dengan berperedam kejut anyar konstruksi girder fork alias fork cangkrang. “Sepasang arm diayun dua pasang link arm plat yang ayunannya ini diredam suspensi keong eks. per jok Harley klasik,” imbuh Jix. Doi pun lantas memasang stang drag style berposisi drop bar untuk mengejar ergonomi racing riding position merunduk.
KAKI-KAKI BIG SPOKE
Dukung aura old school, pasangan kaki-kaki dikonsep bobber bareng gawangan karet ban 18” berkembang klasik. Keduanya mencekik pelek almu yang dipancang big spoke custom made hasil modifikasi besi beton neiser yang dibuatkan ulir senai dan dikencangi mur jeruji hand made dari mur pengencang silinder engine 2 tak. “Biar macho, pasangan tromolnya aku sumbang tromol gede hasil modifikasi tromol Ninja,” terang Teja.
DETAILISASI HOT RODS
Sempurnakan konsep, aksen utama hot rods mulai ditabur, salah satunya dengan pembuatan tail fender duck tail unik menyatu roda buritan. Lantas total body disembur warna Army green berpemanis stripping gold. Dapur pacu ikutan dijahili pula pemanis ukiran grafir mengandalkan mesin bor tune manual. “Aksi pamungkasnya, aku kasih mandat untuk menebar detail asesso kuningan di sekujur body biar roh retro hot rodsnya tampil menawan,” puas Trio.
SPEK CUSTOM
PELEK : Champ 185x18, TROMOL : Ninja Custom, STANG : Custom TG, SOK BLK : Yaaha Alfa Custom BMW R25, BAN : Swallow 300/90-18, CAT/CLEAR : Spies Hecker, TOTAL : Rp.10 Jt, BUILDER : Timboel Garage, Jl.Kampus Ngurah Rai No.21, Penatih-Denpasar Timur by Ida Bagus Teja (085936130096, PIN BB : 261C9236), OWNER : Trio Jumiwa 97 (08970909000)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar