Ya,
sudah, mari membongkar CVT yang kurang ajar itu. Setelah dibongkar
jangan dibuang, tapi diperbaiki, kecuali ada kelebihan THR, ya, silakan
beli. Tapi sayang, mendingan buat beli baju sang anak dan sepatu. CVT
itu masih bisa dilas untuk disatukan kembali kerenggannya. Bisa sih
dilem pakai ludah, eh, power glue, tapi bunyi itu akan datang kembali dalam hitungan minggu.

Seperti ini bentuk las dari bagian depan
Ah,
cerita melulu. Ayo copot dulu CVT-nya. Tidak sulit, asal perkakas yang
ada di foto ini tersedia. Juga hitung-hitung sembari menunggu buka
puasa, olahraga kecil-kecilan. Karena pasti dalam pembongkaran CVT ini, sampeyan akan keringatan seperti yang diperagakkan pada Yamaha Mio.
Siapkan kunci ‘T’ 8 untuk membuka cover CVT, tracker mangkok kampas sentrifugal (flying wheel pliers)
dan kunci ring 24 membuka mangkok sentrifugal. Kalau tidak ketemu
tracker, bisa pergi ke tukang las dan buatkan segitiga seperti pada
gambar ini, fungsinya hanya untuk menahan mangkok agar tidak berputar
saat penguncinya dibuka.
Anggap
saja CVT sudah copot. Sebab tips ini ceritannya hanya memperbaki
kerenggangan, bukan tips mencopot. Ada dua cara seperti bayang-bayang
dipengantar cerita. Yakni dilem dan dilas. Kalau tidak mau repot
berulang-ulang pakai lem, sebaiknya dilas. Pengelasannya cukup
‘dititik’, ditutul, atau ditotol, bisa juga ditotok. Nah, lihat saja
gambarnya. “Lasnya dari depan dan belakang, karena kedua bagian itu yang
merenggang,” tambah Rifki.
Coba ah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar