Selasa, 19 November 2013

Tips Darurat, Membangunkan Busi Mati



ManiakMotor – Tips ini tidak berguna bila kejadiannya di dalam kota. Tinggal beli busi, motor bisa hidup kembali. Coba di tengah hutan atau desa, pusing juga sampeyan, malam-malam pula.
Nah, ini akal-akalan zaman dulu yang mungkin anak muda sekarang telah lupa. Yakni, membangunkan kembali busi mati dengan memecah elektrodanya. 
Bukan hanya pemudik yang bisa mengalaminya. Yang barusan beli sembako di kota dan lewat di desa juga bisa kena. ”Namanya perjalanan, apa saja bisa terjadi. Memang itu tidak diharapakan, tapi harus jaga-jaga. Saya pernah mati busi saat mudik tahun lalu,” kata Ardiono, pemudik asal Banjarnegara, Jateng seraya bilang kondisi itu sempat bikin doi panik, mengingat istri dan anak-nya yang kecil ikut mudik. 
Boleh ikuti saran Anto mekanik Harapan Motor di Jln. S. Parman, Banjarnegara, Jateng. ”Untuk kondisi darurat  seperti itu, busi masih bisa diusahakan hidup. Minimal sampai ketemu toko onderdil. Kadang bertahan seminggu,” yakin mekanik kalem ini yang memang membuktikan sambil kasih saran bila sudah sampai tujuan sebaiknya tetap diganti. THR kan masih lebih... 
Mari ikuti, pertama tentunya melepas busi terlebih dahulu. Kalau panas, biarkan sampai dingin. Iyalah, siapa juga yang berani pegang panas, pak! Pakai tang yang ada di perkakas standar motor. Pecahkan keramik elektrodanya.  Tujuannya untuk mengalirkan api yang hampir habis. Rata-rata busi tewas akibat di balik dinding elektoroda keramik menumpuk kotoran akibat panas dari pembakaran. Kotoran ini yang menghambat arus listrik. Jika kotoran tersebut diusir, busi akan kembali mengeluarkan api.

1 komentar: