Komparasi Knalpot Standar VS Standar Racing di Mesin Skubek Standar
Kalau masih aplikasi engine standar, bisa lirik saluran buang model standar racing. Seperti yang sudah dibahas beberapa waktu lalu. Selain itu, modelnya yang juga tetap menyerupai tampilan knalpot standar bawaan pabrik. Misalnya, produk merek AHRS.
Knalpot yang punya tipe Silent High
Power ini juga bisa ditempelkan cover knalpot standar. Jadi tampilannya,
bisa menipu siapa yang melihat. Tapi, dari harga jual yang Rp 450 ribu,
apa yang bisa diberikan? Seberapa besar peningkatan power bisa didapat?
Pengetesan dilakukan untuk jawab rasa
penasaran itu. Motor tes, ambil Honda Scoopy yang punya mesin dan
knalpot serupa Honda BeAT. Tes dilakukan di atas mesin dynotest milik
workshop Ultraspeed di Jl. H Mencong, Ciledug, Tangerang.
Sebagai tolak ukur, tes pertama pakai
exhaust standar. Biar afdal, dilakukan tiga kali runing buat mencari
hasil terbaik yang bisa didapat. Terbukti, Scoopy yang berbahan bakar
Premiun dan mesin standar itu mencetak angka 7,216 dk/7.321 rpm. Sedang
torsi yang diraih, bermain di angka 7,031 Nm/6.950 rpm.
Kelar knalpot standar, kini giliran
knalpot standar racing AHRS. Setelan udara di karburator juga diseting
ulang. Tidak disangka, kenaikan power yang diberikan tergolong besar
untuk saluran buang produksi AHRS ini.
Dari beberapa kali runing, tenaga skubek
retro ini bis tembus hingga 8,493 dk/8.870 rpm. Itu artinya, terjadi
peningkatan power 1,27 dk. Wah, angka yang cukup fantastis hanya dengan
mengganti exhaust. Juga hampir setara dengan melakukan penggantian kem
atawa noken as tuh.
Power naik cukup drastis
Tapi, kenaikan power ini terjadi dengan
rpm yang lebih tinggi ketimbang knalpot STD alias standar ya. Butuh
putaran 1.549 rpm lebih tinggi untuk bisa mencapai tenaga tambahan itu.
Memang, ketika dipakai pun terasa sekali
kalau power baru mau meledak ketika putaran mesin sudah menyentuh lebih
dari 7.000 rpm. Tapi, peningkatannya bagai pakai turbo. Artinya, cepat
sekali.
Mungkin kondisi ini karena knalpot
standar racing itu juga sudah semi free flow. Jadi, power putaran bawah
sedikit berkurang. Terlihat dari torsi dihasilkan.
Torsi awal dengan knalpot standar yang
bermain di 7,031 Nm/6.950 rpm. Ketika pakai Silent High Power, menjadi
7,031 Nm/7.6.900 rpm. Kalau dilihat dari angka, putaran lebih tinggi!
Tapi, menggila di putaran atas!
Ayo, gas pol!
Tetap Harus Seting Udara
Selama ini, tidak jarang dari sobat yang
pasang knalpot racing lalu langsung ngacir. Iya, tanpa melakukan seting
setelan udara pada karburator. Padahal, belum tentu itu power maksimal
yang bisa diberikan.
Kurang maksimal tanpa seting ulang
Pengukuran coba dilakukan. Tanpa seting
udara, power Scoopy yang seharusnya bisa melonjak ke 8,493 dk malah
turun bermain di 8,226 dk. Torsi juga mentok di 6,690 Nm. Jadi, setelah
ganti knalpot, jangan lupa seting udara juga agar hasil lebih
maksimal. Lumayan tuh bedanya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar