Trik Atasi Bodi Plastik Berisik
Desain
motor saat ini makin gaya dan modern. Berbagai bentuk yang dinamis,
sungguh berbeda dengan rancangan beberapa masa lalu. Tentu ini terjadi
karena bahan baku pembuat bodi semakin baik dan sudah ada teknologi yang
mendukungnya.
Tapi umumnya bahan-bahan tersebut
terbuat dari bahan plastik, karena memang mudah dibentuk dan ringan,
sehingga tunggangan pun tetap efisien karena bobotnya enteng. Namun,
tampilan ini tetap harus dijaga, selain mempertahankan keutuhan
warnanya, beberapa hal juga perlu diperhatikan, berkaitan sama ‘baju’
motor ini.
“Kondisi jalanan yang dilalui
mempengaruhi kondisi motor,” ujar Willy Dreeskandar, dari F16 Motor di
Jl. Ciledug Raya, Ciledug, Tangerang, Banten dalam suatu kesempatan.
Memang benar ujar lelaki jangkung itu, keawetan tunggangan bergantung
juga pada kondisi yang dilalui, jika kerap digunakan di jalan jelek,
tentu beban yang diterima motor pun semakin berat.
Apalagi, bahan-bahan plastik pada bodi
ini memang hanya diikat sekrup, baut atau klem. Jalan rusak,
bergelombang atau pun getaran mesin bisa membuat ikatannya menjadi
longgar, bahkan ada beberapa bagian ini bisa patah, karena hal tersebut.
Jika diperhatikan secara menyeluruh, ada
beberapa titik yang mesti mendapat perhatian lebih pada bodi ini.
Seperti di skutik dan motor bebek, setangnya terselubung oleh cover
berbahan plastik (gbr.1). Selain menutup setang, juga menjadi tempat
bertenggernya lampu utama dan sein.
Di bagian ini terdapat braket-braket
yang perlu diperhatikan. Seperti dudukan lampu-lampu tadi, lalu pengikat
ke setangnya. Jika pengikatnya longgar, sudah pasti akan berisik,
bahkan jika dibiarkan akan patah. Kencangkan sekrup pengikatnya, tetapi
tidak boleh terlalu erat, karena bisa merusak braket plastiknya (gbr.2).
Lantas, pada skutik dan bebek, tak
sedikit yang menggabungkan bagasi sekaligus dudukan buat jok. Nah, ini
jadi beban tersendiri untuk komponen tersebut. Perhatikan baut pengikat
pada engsel joknya, kencangkan pengikatnya, lalu perhatikan juga bagian
lainnya seperti baut pengikat ke sasis.
Sementara itu, beberapa motor sport
bergaya turing saat ini juga menggunakan bahan plastik sebagai ‘hiasan’
bodi. Seperti penggunaan cowling dan aksesori lain di tubuhya. Otomatis,
ada pengikat ke bodi untuk bagian ini.
Seperti di Yamaha Scorpio baru, ada
cowling yang diikat pakai baut L. Agar selalu terjaga baik, ikatan
bautnya perlu diperhatikan kekencangannya. Juga karet-karet pada soket
yang mengikat ke bodi. Tak boleh ada yang copot agar dudukannya tetap
pas. Lihat kondisi soket serta posisikan agar terpasang dengan baik
(gbr.3).
Pada dudukan sekrup (gbr.4), ada juga
yang dilengkapi dengan sil karet. Fungsinya sebagai tatakan buat
komponen yang diikat sekrup tadi. Jika bagian ini hilang, perlu diganti,
karena tanpa sil ini sudah pasti parts itu akan bergetar, meski
sekrupnya sudah diikat kencang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar