OTOMOTIFNET - Pada dasarnya, teknologi CVT (Continuously Variable Transmission) memudahkan pengendara tanpa perlu melakukan perpindahan gigi secara manual. Tetapi bagaimana sih sistem kerjanya dari komponen CVT tersebut?
Perangkat CVT untuk besutan skutik, terdapat dua puli yang dihubungkan V-belt agar tunggangan bergerak maju. Pertama yaitu drive face atau primery pulley yang biasa disebut rumah roller. Yang kedua, driven face atau secondary pulley disebut juga rumah kampas kopling otomatis. Berbedakah?
“Beda dong. Drive face itu bergerak otomatis sesuai putaran mesin. Saat rpm mesin bertambah, jarak sisi pulley drive face menyempit dan menekan V-belt ke atas. Sedangkan, driven face bertugas menekan V-belt bergerak ke bawah,” terang Sutar, kepala mekanik khusus motor matik dari bengkel Lautan Motor.
Nah, jika kita ingin menambah akselerasi, perangkat inilah salah satu faktor penunjangnya. Jadi enggak harus meneliti seputaran silinder blok dan head terus. “Peranti CVT juga turut menjadi perhatian lebih. Jika dibiarkan standar, hasilnya kurang maksimal,” bilang Harry Anggi, mekanik matic shop R59 di Ciputat, Tangerang.
Sudut permukaan puli pengaruhi kinerja belt |
Banyak diutak-atik demi akselerasi |
Di pasaran, puli versi racing sudah banyak yang bisa kita aplikasikan dengan sistem plug N play (PNP) seperti CLD, RRGS, Kawahara, TDR, Daytona, NCY dan Kitaco. Perbedaan part racing dari Thailand dan Taiwan ini, ada di sudut kemiringan pulley.
“Melandainya sudut primery pulley, semakin cepat putaran mesin dan meminimalis beban kerja mesin juga,” ucap Ade, pemilik bengkel Biker Zone di Jl.Pulo Asem Utara Raya Kav 12 A, Rawamangun, Jaktim.
Paket RRGS, Puli, dan roller jadi satu |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar