Jakarta - Banyak scooteriz yang mengubah ukuran peleknya dari 14 inci jadi 17 inci, atau biasa disebut Thai-Look. Alasannya bikin lebih ringan dan tampil lebih modis. Nah setelah ikut mengaplikasi, apa sih efek atau konsekuensi yang terjadi dan harus diterima, baik itu terhadap performa maupun handling?
“Efek paling terasa tarikan di putaran bawah pasti lebih berat,” tegas Anggi, mekanik spesialis skutik dari bengkel R59 di kawasan Ciputat, Tangerang, Banten.
Sedang pada putaran atas nafasnya malah jadi jauh lebih panjang. Karena dengan diameter roda lebih besar, pada putaran mesin yang sama, jangkauan roda saat berputar jadi lebih jauh.
Nah untuk mesin yang sudah dioprek, naikin kompresi dan atur ulang berat
roller (kiri). Untuk mesin standar, jika tetap ingin gesit bisa diatasi
dengan mengganti per CVT yang lebih keras (kanan)
Kalau ingin tarikan bawah tetap ngacir, mekanik yang menyabet gelar the best mekanik matik di ajang OMR Honda itu punya tipsnya. Khusus skutik dengan mesin standar, “Paling gampang ganti per CVT pakai yang sedikit lebih keras.” Efeknya tekanan puli sekunder ke V-belt jadi lebih kuat, gejala selip bisa diminimalkan, makanya tetap gesit.
Beda cara jika mesin memang sudah dioprek, terutama yang bore-up ringan. “Naikin saja rasio kompresinya,” papar mekanik yang tinggal di kawasan Pasar Ciputat itu.
Dengan kompresi lebih besar, ledakan di putaran bawah maka lebih kuat. Skutik kesayangan pun makin ngacir. Nah kalau mau lebih sempurna sekalian mainkan roller, Anggi memberi saran agar bobotnya diperingan, tapi cukup 1-2 gram.
Jangan tertipu dengan jarum spidometer, karena jadi sedikit lebih ‘malas’ |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar