Yamaha Mio, Edan, Lebih Cepat Lagi
Yamaha Mio 2009 milik Vincent dari
Vincent’s B-Nana Racing Gallery Team kini tercepat. Turun di kelas matik
s/d 300 cc waktunya 07.086 detik. Mio dibetot Ayip Rosidi itu paling
cepat dari semua kelas yang dilombakan di Nite Battle Pertamina
Enduro-KYT Drag Bike dua minggu lalu.
Lebih cepat dari Yamaha Mio Imam Ceper asal Tomo Speed Shop yang ditulis minggu lalu. Waktunya 07,166 detik.
Salah satu faktor gaya joki saat start
mesti smooth. “Sehingga roda belakang enggak liar penyebab konsentrasi
hilang dan turun rpm,” ungkap Denny Helen alias Otoy, mekanik B-Nana
Racing.
Diakui tunner dari Jl. Pademangan II,
No. 131C, Jakarta Utara, skubek garapannya memang rancangan mekanik
Thailand. Tapi, saat main di sini, speknya mesti diturunkan karena
menurut Otoy ubahannya terlalu extreme hingga berisiko motor nggak tahan
lama juga cepat jebol.
Bagian mesin yang perlu di revisi kata
Otoy adalah kompresi. Jika awalnya tinggi, piston LHK diameter 66 mm itu
dibikin mendam sekitar 2 mm dengan menambah pakai aluminium tebal 3,5
cm di bawah silinder blok.
“Ketebalan paking menyesuaikan ubahan
stroke 86 mm setelah pen piston ganti diameter 16 mm lebih dulu dan
digeser 6,5 mm pada di kruk-as. Caranya lubang asli ditutup lalu dibikin
ulang lebih maju,” lanjut Otoy yang hanya menyebut setang piston pakai
motor sport Suzuki.
Selain kompresi, gas bakar dari karbu PE
reamer 32 mm, setingan spuyer 45/130. Debitnya diatur kem Thailand yang
durasinya lebih sempit. Kata pria berperawakan kecil ini, pinggang
bubungan kem dibikin jadi 17,5 mm dari aslinya 19 mm. Namun tinggi
bubungan tetap dipertahankan yaitu 26 mm.
Rangka Lebih Panjang
Salah satu pendukung skubek Mio tim
B-Nana Vincent’s MC Racing melesat lebih cepat, terbukti ada pada rangka
alumunium yang dipakai model terbaru. Katanya sih lebih panjang dari
terdahulu.
“Memang sih lebih panjang beberapa cm
dari yang terdulu. Makanya enggak perlu lagi tuh pasang undur-undur.
Tapi, tingginya tetap, meskipun proses bongkar karburator yang sekarang
menjadi lebih rumit,” ungkap Denny Helen alias Otoy, mekanik B-Nana
Racing.
Disebutkan Otoy juga bahwa perubahan
paling detail dapat dilihat pada bagian rangka dekat komstir hingga ke
tengah. Bentuknya sekarang lebih turun dan juga sudah diperkuat
konstruksinya. Ubahan itu seakan membuat posisi joki jadi makin rata
dengan motor saat dipacu.
Dengan ubahan ini pun memaksa gaya joki
mengubah posisi atau gaya saat start. “Kalau dulu, kaki kanan biasa ke
belakang seperti akan menahan motor. Tapi, sekarang kedua kaki mesti di
depan dan posisi badan lebih merunduk,” wanti Otoy yang pernah jajal
langsung skubek ini di Thailand.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar