ManiakMotor - Bikin rocker arm custom dari alumunium no.7, mirip yang dipakai Kawasaki Manual Tech (KMT). Bedanya punya KMT diimpor dari Jepang. Yang ini ini buatan dewek, gak ada campuran Jepang. Masak? Lha, aluminiumnya sendiri buatan mana? Ah, gelap! Yang jelas lebih ringan dari standar alias bawaan motor tersebut dan tetap kuat.
Otak
kita sama dengan Jepang, kok. Jangan mau kalah sama mereka, walau
bersenjata kikir. “Saya pahat dengan gerinda dan bubut. Bahannya dari almu no.7. Ini almu terkuat sekarang dan ringan. Tapi, bisa juga dari rocker arm standar yang dibikin tipis. Kuat-kuat aja tuh. Lumayan, bobotnya turun dari separuh,” kilah Wahyu IOD, mekanik Honda Aries Putra.
Nah
itu, punya Jepang dibikin dengan mesin cetak. Hayo pintar siapa? Sama
saja, sama-sama pakai otak. Sepatu klep ini kalau diceritakan
langkah-langkahnya, bisa abis waktu bacanya. Bagi mekanik sekelas Wahyu pasti cepat paham dengan hanya baca satu paragraph di atas.
Trik rocker arm masih satu rangkaian meringankan
klep. Waktu itu, klep diameter 28 mm Jupiter Z bisa lebih ringan sampai
12 gram. Jelas, saat init telah diikuti semua motor sampai dragbike, bukan hanya road race. “Pada 2011 saya konsentrasi di valve train
Jupiter Z. Berhasil juga, banyak yang ikut,” kata Mosik Priyonggo,
mekanik Omah Mburi Racing, Yogyakarta yang mantan mekanik Owie Nurhuda.
Tujuan ringan-ringan, ingin tembus rata-rata limiter 15.000 rpm dalam waktu singkat. Ditambah ringan rocker arm, valve train lebih leluasa. Beban gerakan naik turun komponen mesin tidak ngos-ngosan. Itu menurunkan gaya ‘G’ komponen ketika berakselerasi. Per klep pun, bisa dibikin lebih empuk tanpa takut klep melayang (floating). Gesekan antaran kem, rocker arm dan katup turun dratis. Istilah tekniknya efisiensi mekaniknya meningkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar