ManiakMotor – Bikin repot saja, celah klep setiap periodik harus disetel. Kenapa nggak disatukan saja dengan pelatuk (rocker arm)
atau kem bersama klep? Kenapa juga celah klep antara tipe dan merek
motor sering berbeda. Jangan khawatir, ini jawabannya, karena kebanyakan
kenapa eh kenapa? Cekidot deh.
Calah dibikin dari
sana untuk toleransi antara kem dan klep. Karena sudah ada media
penyalurnya yang disebut sepatu klep atau pelatuk tadi, ya keduanya
jangan sampai terus bersentuhan. Haram ciuman terus menerus apalagi
bulan puasa. Karena itu, kem dan klep tidak disatukan dari pabriknya,
agar nggak repot atur celah klep, ya nggak
mungkin dong. Bila begitu, klep ikut berputar bersama kem, bukan turun
naik lagi sifatnya, hehe. Itu bodoh-bodohannya. Memang bodoh...
Yang benar, celah klep
wajib jadi pembatas terjadinya pemuaian onderdil. Pembatas panas dari
ruang bakar disalurkan klep pada komponen lain terutama pelatuk.
“Misalnya pelatuk nempel terus dengan klep, nggak ada celah. Panas dari
ruang bakar akan menyalur pada pelatuk dan seterunya pada kem dan suku
cadang di sekitarnya. Karena sifat klep berhubungan dengan ruang bakar,”
jelas Usman Adhi alias Gembleh, kepala mekanik seluruh Tunas Toyota di
Indonesia. Wah canggih amat yang menjawabnya ya.
Makanya bila celah klep terlalu rapat wangi, eh rapat di ruangan, itu meeting. Udah, udah, bila celah kelewat rapat dari anjuran pabrik, motor sampeyan jadi keringatan, malah sampeyan sendiri yang mandi keringat mendorongnya, karena mogok akibat panas, hanya gara-gara celah klep.
"Celah rapat, panas dari batang klep akibat pembakaran akan mejalar ke pelatuk, kem dan lama-lama memanaskan oli. Itu penyebab over heat,”
jelas Ibnu Sambodo, pawang Kawasaki Manual Tech yang kali ini diminta
pendapatnya bukan masalah racing, tapi tulisan pengetahuan soal celah
klep pada motor.
Produsen tidak
mengada-ada untuk dianjurkan setel klep berkala. Celah yang ngaco,
buka-tutup klep ikut kacau. Salah satu akibat celah terlalu rapat,
pemuaian tadi akan mendorong klep lebih dulu.
Payung klep tidak
mendekap lubang masuk dan buang dengan rapat yang bikin ruang bakar
bocor, tenaga tepos, eh ngempos dan bensin boros. Nah waspada, BBM
mahal. Soal setel menyetel klep tipsnya sudah banyak di portal ini,
silakan dipraktekkan untuk siap-siap mudak lebaran.
Perhatikan, rata-rata
celah klep buang lebih besar dari isap. Itu ada maksudnya. Sebabnya,
klep buang juga disebut klep api. Klep masuk kan dikenal dengan klep
minyak, tempat masuknya bahan bakar. Sedang api, ledakan kompresi yang
panas itu akan mengalir ke ruang buang, maka dia lebih panas. Untuk
menjaga perubahan bentuk material, amannya celah klep buang dibikin
lebih renggang dari masuk.
Beda lagi bila
merenggang dari celah semestinya. Ini tetap ada hubungan dengan panas,
akibat bergesernya material dari pemakian. Celah klep renggang, pelatuk
akan terlambat mendorong batang klep. Ya, akhirnya berisik. Sama juga
tenaga sontoloyo. Gampang kan dimegerti.
Faktor pendinginan mesin juga ngaruh beibeh pada
setelan celah. Bila pendinginan mesin bagus klepnya pasti selalu lebih
rapat. Apalagi pakai radiator, makin mantap. Kompresi bisa presisi,
tarikan menggit, larinya sengit, manuver jadi gesit dan bahan bakar
irit. Percayalah soal itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar