ManiakMotor – Cuci
busi, semua orang mengerti. Busi panas dan dingin, juga sudah tahu. Tapi
belum tentu tahu, fungsi-fungsi dan keuntungan busi dingin dan panas
sesuai iklim. Pernah tahu pun, mungkin iya, tapi udah lupa, maklum bukan mekanik. Yang paling hapal sih bila tubuh panas-dingin, langsung ke dokter.
BUSI PANAS
Saat
motor hidup, jangan sesekali dipegang businya brosist, itu benar-benar
busi panas. Karena bukan itu maksudnya busi panas, tapi busi yang
pemenasan awalnya cepat. Busi yang ditandai dengan kode angka makin
rendah ini, diperuntukan untuk mesin yang cenderung dingin. Itu mudah
ditemui dalam kondisi sehari-hari atau tergantung karakter mesin.
Kompresi rendah atau bocor, juga boleh pakai busi ini. Biasanya sulit
hidup, pakai saja dia, pasti langsung jreeeeeng.
Pengaruh iklim di
tempat mesin tersebut beroperasi, juga penentu penggunaan busi panas.
Misalnya di daerah pegunungan macam Puncak di Jawa Barat, cuocok
dia. “Disebut busi panas, busi tersebut mempunyai sistem pendinginan
yang lambat. Kondisi busi saat mesin menyala selalu berada pada posisi
idealnya,” ungkap Sarwono Edhi, selaku Senior Analyst Technical Service Division PT AHM.
Lebih dekatnya, pakai
busi panas mesin mudah dihidupkan pagi hari. Motor tak perlu dicuk.
Suhu mesin yang dingin akan dipancing busi yang sudah ideal. “Analoginya
gampang, bila mesin lama diam (mati), akan mudah dihidupkan setara
motor yang barusan dimatikan dan kembali dinyalakan,” sambar Jawir dari
bengkel motor RPM di bilangan Ciganjur, Jakarta Selatan. Pendapat Jawir
ada benarnya, karena busi dari motor yang baru saja dimatikan berada
dalam suhu ideal.
Namun, sesuai
karakternya yang cepat panas, busi ini akan cepat mati jika dipasang
pada mesin yang tak sesuai dengan peruntukannya. Gejala awalnya bisa di
periksa dari warna di dioda atau ujung busi, jika berwarna putih pucat
artinya brosist harus menurunkan angka busi alias mengganti dengan busi
karakter lebih dingin.
Busi Dingin
Kebalikan
dari mesin berkarakter ‘dingin’. Busi yang kian besar angka kodenya ini
diperuntukan untuk mesin-mesin yang emosinya meledak-ledak, kan
panasan. Misal mesin berkompresi tinggi. Biasanya mesin korekan yang
telah diup-grade atau lebih dekatnya mesin balap. Sehingga
komponen pengapian tidak perlu bersusah-susah untuk menghasilkan
ledakan, lantaran pemanpatannya padat.
“Pemakaian busi tipe
ini juga berlaku pada mesin standar tapi suhu udara lingkungannya panas.
Misalnya di pesisir pantai atau di garis katulitiwa, tentu butuh busi
yang cepat melepas panas,” ujar Kris, pramuniaga dari toko Variasi
Standard Motor di bilangan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Jika busi dingin
dipakaikan pada mesin berkarakter dingin maka mesin tersebut akan sulit
hidup. Sekalinya hidup, pembakaran tidak akan sempurna karena banyak uap
bahan bakar yang tidak terbakar. Di situlah terjadi penumpukkan kerak.
Sesuaikan Dengan Iklim
Bawaan standar motor
di Indonesia telah disesuaikan spesifikasi businya. Ya, antara dingin
dan panas, namun tidak seperti demam tadi. Busi pabrikan telah pukul
rata dari Sabang sampai Merauke dari wilayah pantai sampai gunung lembah
dan bukit, gang juga bisa, semua sama.
Pakai merek NGK maka kodenya C7HSA, dan jika merek Denso akan dipatok U22FSU. Silakan dicek pada motor brosist, benar nggak? Kalau salah, telepon aja
reporternya. Atau silakan dijawab di facebook. Tapi jangan dicaci maki,
maklum menyusun cerita seperti ini bikin otak keriting juga brosist.
Tak ada salahnya
settingan pabrik yang pukul rata tadi dibuat lebih spesifik. Contoh jika
brosist tinggal di daerah dingin, bisa coba mengganti busi dengan kode
angka 1 tingkat lebih rendah atau lebih kecil dari bawaannya. Artinya
dipilih busi dengan karakter panas. Dengan pemilihan busi yang tepat,
mesin motor akan mudah hidup dan kerak di dalam ruang bakar menjadi
minim.
✔obat kuat sex
BalasHapus✔alat pembesar penis
✔obat pembesar penis
✔obat perangsang wanita
✔produk kesehatan
✔sex toys pria
✔sex toys wanita
✔obat pelangsing badan