Selasa, 19 November 2013

Busi Panas Dan Dingin, Silaken Disesuaikan Dengan Iklim




ManiakMotor – Cuci busi, semua orang mengerti. Busi panas dan dingin, juga sudah tahu. Tapi belum tentu tahu, fungsi-fungsi dan keuntungan busi dingin dan panas sesuai iklim. Pernah tahu pun, mungkin iya, tapi udah lupa, maklum bukan mekanik. Yang paling hapal sih bila tubuh panas-dingin, langsung ke dokter.
 BUSI PANAS
Saat motor hidup, jangan sesekali dipegang businya brosist, itu benar-benar busi panas.  Karena  bukan itu maksudnya busi panas, tapi busi yang pemenasan awalnya cepat. Busi yang ditandai dengan kode angka makin rendah ini, diperuntukan untuk mesin yang cenderung dingin. Itu mudah ditemui  dalam kondisi sehari-hari atau tergantung karakter mesin. Kompresi rendah atau bocor, juga boleh pakai busi ini. Biasanya sulit hidup, pakai saja dia, pasti langsung jreeeeeng.
Pengaruh iklim di tempat mesin tersebut beroperasi,  juga penentu penggunaan busi panas. Misalnya di daerah pegunungan macam Puncak di Jawa Barat, cuocok dia. “Disebut busi panas, busi tersebut mempunyai sistem pendinginan yang lambat. Kondisi busi saat mesin menyala selalu berada pada posisi idealnya,”  ungkap Sarwono Edhi, selaku Senior Analyst Technical Service Division PT AHM.
Lebih dekatnya, pakai busi panas  mesin  mudah dihidupkan pagi hari. Motor tak perlu dicuk. Suhu mesin yang dingin akan dipancing busi yang sudah ideal. “Analoginya gampang, bila mesin lama diam (mati), akan mudah dihidupkan setara motor yang barusan dimatikan dan kembali dinyalakan,” sambar Jawir dari bengkel motor RPM di bilangan Ciganjur, Jakarta Selatan. Pendapat Jawir ada benarnya, karena busi dari motor yang baru saja dimatikan berada dalam suhu ideal.
Namun, sesuai karakternya yang cepat panas, busi ini akan cepat mati jika dipasang pada mesin yang tak sesuai dengan peruntukannya. Gejala awalnya bisa di periksa dari warna di dioda atau ujung busi, jika berwarna putih pucat artinya brosist harus menurunkan angka busi alias mengganti dengan busi karakter lebih dingin.
Busi Dingin
Kebalikan dari mesin berkarakter ‘dingin’. Busi yang kian besar angka kodenya ini diperuntukan untuk mesin-mesin yang emosinya meledak-ledak, kan panasan. Misal mesin berkompresi tinggi. Biasanya mesin korekan yang telah diup-grade atau lebih dekatnya mesin balap. Sehingga komponen pengapian tidak perlu bersusah-susah untuk menghasilkan ledakan, lantaran pemanpatannya padat.
“Pemakaian busi tipe ini juga berlaku pada mesin standar tapi suhu udara lingkungannya panas. Misalnya  di pesisir pantai atau di garis katulitiwa, tentu butuh busi yang cepat melepas panas,” ujar Kris, pramuniaga dari toko Variasi Standard Motor di bilangan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Jika busi dingin dipakaikan pada mesin berkarakter dingin maka mesin tersebut akan sulit hidup. Sekalinya hidup, pembakaran tidak akan sempurna karena banyak uap bahan bakar yang tidak terbakar. Di situlah terjadi penumpukkan kerak.
Sesuaikan Dengan Iklim
Bawaan standar motor di Indonesia telah disesuaikan spesifikasi businya. Ya, antara dingin dan panas, namun tidak seperti demam tadi. Busi pabrikan telah pukul rata dari Sabang sampai Merauke dari wilayah pantai sampai gunung lembah dan bukit, gang juga bisa, semua sama.
Pakai merek NGK maka kodenya C7HSA, dan jika merek Denso akan dipatok U22FSU.  Silakan dicek pada motor brosist, benar nggak? Kalau salah, telepon aja reporternya. Atau silakan dijawab di facebook. Tapi jangan dicaci maki, maklum menyusun cerita seperti ini bikin otak keriting juga brosist.
Tak ada salahnya settingan pabrik yang pukul rata tadi dibuat lebih spesifik. Contoh jika brosist tinggal di daerah dingin, bisa coba mengganti busi dengan kode angka 1 tingkat lebih rendah atau lebih kecil dari bawaannya. Artinya dipilih busi dengan karakter panas. Dengan pemilihan busi yang tepat, mesin motor akan mudah hidup dan kerak di dalam ruang bakar menjadi minim.

1 komentar: